Kendati kita telah berada di abad 21, kenyataannya kesadaran masyarakat terutama anak_anak kita dalam membaca semakin tergerus oleh zaman. Selain dikarenakan semakin majunya teknologi, banyaknya literasi yang menjenuhkan membuat masyarakat khususnya anak-anak semakin malas untuk membaca.Budaya literasi di Nusa Tenggara Timur terbilang lumayan bila dibandingkan daerah-daerah lainnya. Meskipun demikian,lemahnya budaya membaca dikarenakan masyarakat terutama anak-anak kekurangan role model. Role model biasanya berasal dari orang dekat atau yang biasa mengayomi seperti guru dan orang tua. Padahal, di masa-masa pertumbuhan seperti anak Sekolah Dasar (SD) hal tersebut sangatlah penting.
“Kalau guru atau orang tua tidak terlalu suka membaca, otomatis itu juga akan mempengaruhi anak-anak. Kemudian, terbatasnya bahan bacaan yang menyenangkan. Karena tak jarang bahan bacaan itu memang ada namun tidak update . Isinya juga tidak sesuai dengan minat,”.
Yang menjadi permasalahan lainnya, Nusa Tenggara Timur memang memiliki hambatan di letak geografis. Sementara, buku itu bentuk fisiknya berat kalau dibandingkan e-book.
Kalau di luar negeri, banyak terbit buku-buku bergambar interaktif digital yang dapat menggerakkan minat anak-anak. Sedangkan di Nusa Tenggara Timur memang kekurangan bahan bacaan interaktif yang menarik terutama anak-anak yang sedang dalam pertumbuhan seperti anak SMP.
Bahkan, walaupun literatur bacaan tersedia, terkadang tidak sesuai dengan usia anak. Makanya, perlu ada survey bahan pustaka agar dapat menyediakan buku sesuai dengan usia anak-anak.
“Kalau untuk yang dewasa ada, yang untuk anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) juga ada. Namun untuk remaja yang malah tidak ada. Padahal, mereka dalam masa transisi dan penting sekali untuk mendapat bahan bacaan yang berkualitas,”. Selain itu, yang patut dikhawatirkan adalah mudahnya akses internet di kalangan anak-anak sekolah. Pasalnya, anak-anak seperti ini rentan terjebak di dark social karena lemahnya kesadaran untuk mencari literatur.
Jitron Reinert Poek #Pustakawan Ahli Madya pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT.