Anita kemukakan pendapatnya tersebut baik pada saat penyampaian awal Talk Show maupun pada wawancara khusus dengan Kupang Media sebelum acara dimulai.
Pernyataan tersebut dilontarkan usai melihat sebagian dari ruang-ruang baca yang ada bahwa. seharusnya di tahun 2017 ini bukan seperti ini kondisi perpustakaan yang ada di ibukota Provinsi. Ketersediaan ruangan sempit dan koleksi buku belum up to date. Demikian juga lokasi perpustakaan dijalur padat dan tidak begitu luas. Tempat parkir juga sempit.
“Seharusnya sebuah perpustakaan yang ada di ibukota provinsi yang kayak gini. Harusnya lebih besar, dengan koleksi buku yang up to date. Sarana prasarana penunjang pun masih sangat terbatas hanya enam unit komputer tersedia bagi pengunjung. Itu sangat minim menurut saya. Seharusnya lebih dari itu. Tempat parkir pun sangat sempit. Sedangkan perpustakaan ini berada di ibukota provinsi. Jika ingin minat baca masyarakat meningkat, maka pemerintah provinsi harus menunjang dengan berbagai sarana penunjang. Tidak bisa seperti ini kondisinya.” Papar Anita lugas.
Anita berjanji akan mengusulkan dalam rapat DPR RI dan memperjuangkan agar anggaran bagi pengembangan Perpustakaan Provinsi NTT bisa ditambah.
“Akan diusulkan nanti, agar ada penambahan anggaran bagi pembangunan perpustakaan ini. Kalau bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih bagus, tenang dan luas. Biar pengunjung bisa parkirkan kendaraannya dengan nyaman.” Tandas Anita
Tapi perhatian dan kontribusi pemerintah provinsi NTT juga di himbau. Agar lebih memperhatikan pengembangan perpustakaan ini.
“Pemerintah Provinsi NTT juga harus ikut andil dong. Kan perpustakaan ini ada di ibukota Provinsi NTT. Masa sejak dulu seperti ini aja kondisinya “Malu dong sama kondisi perpustakaan di provinsi lain.” Ajak Anita
Anita menjelaskan bahwa saat ini sudah disahkan UU Sistem Perbukuan yang intinya ingin mengatur penggunaan buku pelajaran, buku pegangan guru dan murid. Agar jangan terjadi sistem yang kacau seperti sekarang. Kurikulum terus berganti seiring pergantian menteri pendidikan. Sehingga ditentukan satu penerbit dan penulis yang seragam dari pusat hingga daerah. Juga tentang sistem kurikulum yang saat ini ada K-13 dan KTSP yang masih dipergunakan dibeberapa daerah. Agar bisa ditentukan kurimulum mana yang cocok dari pusat dan daerah. Karena hingga saat ini belum seluruh daerah menerapkan kurikulum K-13. Ada daerah lain yang masih gunakan Kurikulum KTSP. Dalam UU Sistem Perbukuan itu juga ingin menertibkan pelaksanaan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer agar kalau bisa semua daerah dipersiapkan dengan sarana prasarana penunjang.
Mengenai acara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca hari ini, Anita menyatakan bahwa Komisi X DPR RI bermitra kerja dengan Perpustakaan Nasional dan kegiatan seperti ini mendapatkan dukungan dana dari APBN.
Sesuai UU No.43/2007 bahwa tentang perpustakaan. Dan dalam pasal-pasalnya ditegaskan agar perpustakaan dikembangkan dan dibangun lebih baik lagi agar ikut meningkatkan minat baca. Komisi X selain pemberian anggaran yang cukup besar setiap tahunnya meningkat yaitu tahun 2014 (400 juta), 2015 (473 M) dan tahun 2016 (701 M). Dan dimasukkan fungsi pendidikan disitu. Dan diharapkan perpustakaan Nasional kembangkan banyak program untuk tumbuhkan minat baca lagi. Terutama Perpustakaan di Provinsi NTT yang terkenal dengan terkebelakang karena minat bacanya masih sangat rendah. Agar bisa dikembangkan program-program yang memotivasi minat baca masyarakat NTT. Agar bisa lebih maju. Karena tanpa membaca kita tidak akan tahu apa.
Menurut Anita Perpustakaan Provinsi NTT perlu dibangun yang baru. Karena gedung ini sudah lama sekali dan luas tanah sangat sempit. Koleksi bukunya masih buku lama.
“Tapi menurut kepala Dinas Perpustakaan Provinsi NTT koleksi bukunya sudah lumayan banyak ada 37 ribu walau masih buku lama. Buku baru dan buku favorit masih kurang. Anggaran untuk Perpustakaan Provinsi NTT dapat anggaran 800 juta tapi lebih dialokasikan untuk pengembangan perpustakaan desa, peningkatan sdm pemustaka, kesejahteraan dan status tenaga pemustaka kalau ada kesempatan bisa menjadi PNS. Dan juga sarana prasara komputer.” Ungkap Anita.
Anita berjanji akan usulkan dan mendorong jika ada kemungkinan pembangunan gedung baru di lokasi yang lebih luas, ruangan yang luas, suasana yang nyaman, parkiran yang luas, koleksi buku yang lengkap, komputer yang lebih banyak dan tenaga pemustaka ditambah dan di berikan kesejahteraan.(*July Bida Rehi