Saat ini pemustaka maupun masyarakat umum sudah bisa menikmati arsip suara koleksi Jaap Kunst di Lantai 2 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT.
Jaap Kunst adalah seorang pemain biola asal Belanda, yang jatuh cinta dengan musik gamelan saat perayaan Natal di Pura Pakualaman, Yogyakarta pada Desember 1919. Sejak itu Jaap Kunst dalam semangat sains dan penjelajahan melakukan misinya untuk mendokumentasikan musik tradisional mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, serta menjadi pelopor etnomusikologi.
Peluncuran Pojok Jaap Kunst (Jaap Kunst Hoek) oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengolahan Arsip, Stefanus G. de Rosari, A.md.llaj., S.E. bertempat di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT pada Selasa, 24 September 2024. Hadir dalam acara tersebut Direktur Institute of Resource Governance And Social Change (IRGSC) Dr. Dominggus Elcid Li. dan Kurator Jaap Kunst Collection dari Universiteit van Amsterdam (UvA) Dr. Barbara Titus.
Dalam sambutannya Kepala Bidang pengelolaan Arsip mengungkapkan Arsip musik Jaap Kunst merupakan arsip warisan budaya yang perlu diserahkan dan dilestarikan guna menambah Khazanah Arsip pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT.
Lebih lanjut Kepala Bidang Pengelolaan Arsip mengharapkan kerja sama dan kolaborasi untuk urusan Kearsipan dan urusan Perpustakaan diwaktu mendatang. Seperti pencarian arsip-arsip yang hilang tentang Nusa Tenggara Timur baik berupa, buku-buku, naskah-naskah kuno, foto, mikro film, kaset, dan lain-lain yang hingga saat ini masih tersimpan di Negeri Belanda.
Pada kesempatan yang sama Direktur Eksekutif IRGSC, Dr. Dominggus Elcid Li mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan ini adalah bagian dari aksi konkret mereka dalam melakukan repatriasi arsip-arsip kolonial ke masyarakat asalnya. Elcid dalam sambutannya mengatakan, “Repatriasi ini dilakukan agar generasi saat ini bisa mendengar suara, kalau dalam bahasa metaforik, kita selalu ingin mendengar suara-suara nenek moyang.
Secara daring dari Amsterdam-Belanda, Dr. Barbara Titus selaku Kurator Jaap Kunst Collection dari Universiteit van Amsterdam berharap arsip musik Jaap Kunst bisa didengar kembali oleh orang-orang di tempat asal rekaman-rekaman ini dibuat hampir 100 tahun yang lalu. Lebih lanjut dikatakan kurang lebih terdapat 300-an koleksi suara (sound archieve) dari Flores yang tersebar dari Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, hingga Flores Timur. Selain itu koleksi suara yang diserahkan juga berasal dari Sumba, Alor, Timor, dan Kisar.
Upaya Barbara ini seharusnya akan dilakukan lebih awal, tetapi adanya pandemi Covid-19 membuat upaya ini baru terlaksana di tahun 2024.
Dengan diluncurkan pojok Jaap Kunst, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT mendapat hibah :
Mendahului peluncuran Pojok Jaap Kunst, IRGSC telah melaksanakan lomba penulisan esai dengan tema “Warisan Budaya : Relevansi dan Inovasinya Dalam kehidupan Sosial Hari Ini dan Esok” yang diikuti oleh pelajar SMA dan Sederajat, Mahasiswa dan, Masyarakat Umum yang diikuti oleh 117 peserta dari 18 Kabupaten/Kota, yang terdiri dari kategori Tingkat SMA sebanyak 35 peserta, dan kategori mahasiswa dan Masyarakat Umum sebanyak 82 peserta.
Pemenang lomba penulisan esai sebagai berikut :
Juara I : Apriliano Venansius Tae Godo
Siswa SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko.
Judul Esai : Reba: Warisan Leluhur Melawan Watak Sosial Modern
Juara II : Fransiskus Solanus Bheja Nanga.
Siswa SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko.
Judul Esai : Menggugat “Kaum Emas” Riung Indonesia Lestari Kobha Elok.
Juara III : Andini Putri Anjani
Siswi SMA Negeri 1 Kupang
Judul Esai : Lopo Gaharu Mamatri Budaya.
Juara I : Wilhelmus F.N Runesi.
Asal : Kota Kupang.
Judul Esai : Mencari Bentuk Warisan Budaya di Era Kontemporer.
Juara II : Agusto Simor.
Asal : Kabupaten Sikka.
Judul Esai : Jejak Sastra Realisme Magis dalam Musik Tradisional Masyarakat Flores-NTT melalui Arsip Jaap Kunst.
Juara III : Fransiskus Awe.
Asal : Kabupaten Ngada.
Judul Esai : Ritual Mepa Lago Poma sebagai Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat Bodo dan Relevansinya bagi Nusa Tenggara Timur.
Peluncuran Jaap Kunst Hoek dan Lomba Penulisan Esai terselenggara atas kerja sama dan kolaborasi antara Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Universiteit van Amsterdam (UvA) dan Institute of Resource Governance And Social Change (IRGSC).
Acara peluncuran pojok Jaap Kunst dimeriahkan dengan musik Kampung dari Kabupaten Sikka yang dibawakan oleh grup Siawora. (Jbe).