Terus melakukan pembenahan dalam bidang pelayanan publik, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT menerima penghargaan berkelas internasional berupa resticertificate of recognition ISO 9001:2015 untuk ke dua kalinya dari Lembaga Sertifikasi SISCERT Indonesia,
Bertempat di lantai satu Gedung Dinarpus Prov. NTT Senin (7/8/2023), Penghargaan diberikan langsung oleh Lead Auditor Mitra Sejati Fazahara, Ivar Kusradi D, ST., M.Eng. dan diterima Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Drs. Kanisius H. M. Mau, M.Si. dan dihadiri oleh Seluruh ASN Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT. Resti Sertifikat yang diserahkan berjumlah dua sertifikat, terdiri dari satu sertifikat SMM ISO 9001: 2015 dan satu sertifikat untuk tim Koordinator Mutu ISO 9001:2015 Dinas yang telah menindaklanjuti hasil temuan kurang dari lima hari kerja.
Dalam sambutan Lead Auditor, Ivar Kusradi D. ST., M.Eng. mengatakan, resticertificate of recognition menunjukan komitmen dan antusiasme yang luar biasa dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses apa yang akan dilaksanakan, maupun sudah terancana dalam Renstra yang akan diimplementasikan dan dilakukan evaluasi untuk memastikan semua parameter yang terencana harus tercapai. Lebih lanjut dikatakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 merupakan satu penguat proses mandatory pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT dalam rangka memastikan pelayanan public dapat terlaksana sehingga posisi Sistem Manajemen Mutu ISO sendiri merupakan salah satu penguat organisasi dalam mengantisipasi digitalisasi atau transformasi digital kedepan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Drs. Kanisius H. M. Mau, M.Si mengatakan ucapan terima kasih atas penilaian yang diberikan Lead Auditor, Ivar Kusradi dan jajaran, sehingga Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT menjadi sebuah organisasi yang telah tumbuh dan berkembang. Kadis juga menyampaikan ada beberapa temuan dan pada kesempatan pertama telah dilengkapi namun yang menjadi catatan utama adalah bagaimana mengimplementasikan di lapangan untuk melayani masyarakat dengan standar-standar yang ada. Apa lagi di era pelayanan digitalisasi tentu kesiapan kita perlu diperhatikan baik dari segi dukungan security system pengamanan agar target kedepan bisa meraih Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001.
Sebelum mengakhiri sambutan Kadis juga berkomitkan untuk mendukung Program Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial melalui digitalisasi. Diharapkan masyarakat yang datang ke perpustakaan bukan hanya untuk membaca saja, namun adanya kegiatan pelibatan masyarakat sehingga seluruh informasi perlu didigitalisasi sehingga dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.